Draft Spanduk untuk PRS 2010 sementara bisa di download disini
Sabtu, 10 Juli 2010
Selasa, 19 Mei 2009
Pelatihan KPMD
Untuk meningkatkan kapasitas pelaku tingkat desa, UPK Kec. Cigemblong dan UPK Kec. Cijaku melakukan pelatihan KPMD yang diselenggarakan di Aula UPK Kecamatan Cijaku, tgl 17 Mei hingga 19 mei 2009.Pelatihan yang diikuti oleh 38 peserta dari seluruh anggota KPMD yang ada di 2 Kecamatan tersebut.
Materi yang diberikan selama 3 hari tersebut mulai dari konsepsi PNPM-MP hingga Pengaduan dan Penanganan masalah. Metoda yang diberikan saat pelatihan adalah Ceramah, Curah Pendapat, dan Simulasi.
Menurut ketua UPKS Kecamatan Cigemblong, Ade Koswara, pelatihan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan para KPMD agar setiap kader dapat melakukan Tupoksinya sehingga tujuan program PNPM-MP dapat tercapai sesuai harapan.
Senin, 04 Mei 2009
MAD SOSIALISASI DI KECAMATAN CIGEMBLONG
Musyawarah Antar Desa Sosialisasi sebagai tahapan awal dari alur PNPM telah dilakukan pada hari Jum’at (3/4) lalu bertempat di Aula Kecamatan Cigemblong, yang dibuka secara resmi oleh Camat Cigemblong Rusito, S.Sos. M.Si yang juga dihadiri oleh Muspika kecamatan Cigemblong.
Dalam musyawarah yang dihadiri oleh 47 orang (35 laki-laki, 12 perempuan) dari sembilan desa yang mewakili desanya masing-masing berhasil menetapkan keputusan bersama yaitu terpilihnya Ketua Forum MAD yaitu H. AHMAD seorang tokoh Masyarakat Cigemblong yang paling disegani serta LOMRI yang terpilih sebagai sekretaris Forum MAD.
Terpilihnya duet Ketua dan Sekretaris Forum MAD bagi kalangan masyarakat Cigemblong yang hadir dalam musyawarah tersebut merupakan pilihan yang sangat tepat karena menurut mereka H. Ahmad adalah tokoh masyarakat/ kasepuhan yang sangat kharismatik serta Lomri adalah tokoh muda militan yang selalu aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi terutama kegiatan yang menyangkut pembangunan di Kecamatan Cigemblong. Tidak heran pada saat pemilihan, peserta musyawarah secara aklamasi memilih H. Ahmad serta mendaulat Lomri untuk mendamping tokoh tua yang disegani masyarakat Cigemblong itu.
Agenda lain yang juga berhasil diselesaikan adalah pemilihan ketua UPK Sementara. Pemilihan yang dipandu oleh ketua Forum terpilih ini dilakukan melalui voting, dari ketiga calon yang maju dalam bursa pemilihan ketua UPKS, yaitu Ade Koswara, Asep, serta Enjum Jumaenah, Ade Koswara dari desa Cikadongdong terpilih sebagai Ketua UPKS serta Enjum Jumaenah (tokoh wanita dari desa Peucang Pari) trpilih sebagai bendahara UPKS.
Selain dua agenda tersebut diatas, juga disepakatinya empat sanksi lokal program PNPM-MP Kecamatan Cigemblong serta tersusunnya jadwal Musyawarah Desa Sosialisasi.
MAD Sosialisasi yang berlangsung dari pukul 8.30 hingga 11.45 tersebut akhirnya ditutup dengan penandatanganan berita acara MAD Sosialisasi.(*)
Cigemblong Daerah Terpencil yang Cukup Indah
Kecamatan Cigemblong terletak di tengah Kabupaten Lebak, jarak yang diperlukan untuk sampai di Kecamatan Cigemblong dari Rangkasbitung melalui Gunungkencana sepanjang 120 Km dengan waktu tempuh menggunakan kendaraan bermotor lebih kurang 4.5 jam perjalanan.
Cigemblong adalah kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Cijaku. Program PNPM-MP bagi sebagian besar masyarakat Cigemblong bukanlah hal yang aneh dan bukan program yang baru meskipun kecamatan mereka terbilang baru lahir, karena sejak tahun 1999 telah berpartisipasi dalam Program PPK ketika masih bergabung dalam Kecamatan Cijaku.
Setelah Kecamatan Cijaku dimekarkan dan Cigemblong menjadi kecamatan yang berdiri sendiri, maka pada tahun 2009 ini Kecamatan Cigemblong menjadi daerah lokasi sasaran PNPM-MP terpisah dari Kecamatan Cijaku dengan alokasi dana Rp. 900.000.000 yang terdiri dari cost sharing APBN sebesar 720.000.000 dan APBD 180.000.000.
Untuk mencapai kantor Kecamatan Cigemblong dari kantor kecamatan Cijaku harus ditempuh selama 1 jam, walaupun jarak empuh sebenarnya hanyalah 16 KM, tetapi karena jalan yang rusak cukup parah, maka waktu tempuhpun menjadi relatif lama.
Hampir semua desa di kecamatan Cigemblong merupakan desa yang sangat sulit untuk dijangkau, apalagi bila musim hujan. Diantara Desa-desa tersebut adalah Desa Cikate dan Desa Wangunjaya yang kondisi geografis dan infrastrukturnya paling parah, menurut penuturan warga, bila hendak ke desa tersebut harus menunggu musim hujan berhenti atau setidaknya bila terik matahari terus menerus menyinari bumi Cigemblong selama lima hari berturut.turut. Bila kita nekat berkunjung kesana selama musim hujan maka, motor ”nyungsep” adalah ganjaran yang harus diterima karena jalan menuju desa tersebut masih berupa batu dan tanah merah yang terkenal lengket serta medan yang terjal karena desa tersebut berada di dataran tinggi. Dari gambaran itu, bisa kita bayangkan seperti apa kondisi desa tersebut.
Tetapi dibalik semua kondisi alam yang kurang bersahabat tersebut, Cigemblong menyimpan sejuta potensi dan keindahan yang paling berharga, selain hawa yang sejuk serta pemandangan indah khas daerah dataran tinggi, adalah keramahan masyarakat serta budaya gotongroyongnya yang masih kental, kondisi itulah yang sudah jarang kita temui saat ini. Anda berminat untuk berkunjung ke Cigemblong? Kami tunggu
Minggu, 19 April 2009
Wabup Janji Pantau Langsung PNPM-MP
RANGKASBITUNG – Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan harus mampu dioptimalkan agar mampu menyerap tenaga kerja yang ada di desa. Program ini dibuat untuk melahirkan sektor-sektor usaha yang mampu menyerap tenaga kerja lokal dengan sistem padat karya.
“Saya tak ingin, program ini (PNPM-red) terbuang percuma, khususnya di Kabupaten Lebak. Dinas terkait, harus pro-aktif mengawasi pelaksanaannya di lapangan. Jangan sampai, dana yang demikian besar tidak menghasilkan apa-apa,” ujar Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah, ditemui di Aula Setda Lebak sebelum berangkat ke Serang, Selasa (7/4) pagi.Diakui Amir, dana yang digulirkan di Lebak lumayan besar, yakni mencapai Rp 65 miliar yang terdiri dari Rp 52 miliar dari APBN dan Rp 13 miliar dari APBD Lebak. Karenanya, kata Amir, dana ini harus dimaksimalkan sesuai peruntukannya. Apalagi, Pemkab Lebak sedang giat-giatnya melakukan pemberdayaan masyarakat hingga ke tingkat desa.
“Saat ini, saya dan Pak Bupati sedang menggalakkan program pemberdayaan masyarakat. Pak Bupati sangat konsen dengan program yang satu ini. Harapan beliau, perekonomian warga Lebak akan terangkat bila dilakukan pemberdayaan secara merata,” lanjut Amir.
Amir juga mengaku sudah membahas masalah ini dengan Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana, Masyarakat, dan Pemerintahan Desa. Bahkan, data pengangguran yang ada di seluruh Lebak sudah ia serahkan ke badan yang dipimpin Azibulwatoni ini.
“Saya dan Pak Bupati sudah wanti-wanti agar Pak Azi (Azibulwatoni-red) memaksimalkan PNPM. Kita harus sadar bahwa warga Lebak memang masih membutuhkan anggaran ini. Dan salah satu bentuk dukungan Pak Bupati, Pemkab Lebak bersedia mengeluarkan dana pendamping hingga Rp 13 miliar,” tegas Amir.
Amir juga berjanji akan terjun langsung memantau program ini. Caranya, dia akan berkunjung ke desa-desa untuk mengetahui secara jelas, digunakan apa saja dana PNPM. “Saya akan terjun langsung melakukan pemantauan,” ujar Amir Hamzah.
Ungkapan senada dilontarkan Ketua Komisi Transparansi dan Partisipasi (KTP) Lebak Tb Azis Munawar. Kata Azis, program ini memang harus melibatkan masyarakat secara langsung. Dengan demikian, azas partisipasi dari masyarakat akan membaik.
“Kami juga akan ikut melakukan pengawasan. Bukan saja dari unsur transparansinya, tapi juga akan melihat sejauh mana partispasi warga,” ungkap Azis. (jas)
Pelaksanaan PNPM Perlu Kontrol Masyarakat
Lebak (ANTARA News) - Kabupaten Lebak mendapatkan alokasi dana program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan tahun anggaran 2009 sebesar Rp52 miliar.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPPKBMPD), Adjibulwhatoni, Rabu, mengatakan, program PNPM Mandiri yang dikuncurkan pemerintah ini untuk pembangunan fisik dan non fisik.
Pembangunan fisik yakni membuat jalan lingkungan, sarana mandi cuci, dan kakus (MCK), penyedian air bersih, gorong-gorong dan drainase serta gedung pendidikan.
Sedangkan pembangunan non fisik antara lain penguatan modal, pelayanan kesehatan, pemberian makanan tambahan (PMT) ASI di posyandu dan layanan keluarga berencana.
"Dengan adanya PNPM Mandiri tentu dapat meningkatkan pendapatan warga dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Menurut dia, PNPM Mandiri ini akan direalisasikan di 25 kecamatan dari 28 kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak.
Oleh karena itu, pihaknya berharap PNPM Mandiri pedesaan dapat berjalan dengan baik dan tidak ada hambatan.
Pelaksanaan PNPM Mandiri di setiap wilayah sasaran, diminta kerja sama dengan pemerintah kecamatan sehingga pengawasan kualitas pembangunan dapat dipertanggung jawabkan.
Selain itu, pihaknya juga mangajak masyarakat untuk mengawasi program PNPM sehingga program itu sesuai dengan harapan warga dan pemerintah daerah.
"Selama ini pengawasan PNPM masih lemah dan diperlukan kontrol dari masyarakat setempat," ujarnya.(*)
Jalan Cijaku-Cigemblong Rusak Parah
RANGKASBITUNG - Jalan penghubung Kecamatan Cijaku-Pasir Kupa, Kecamatan Cigemblong, sepanjang 10 km, kondisinya rusak parah. Akibatnya, mobil sulit melintasi sehingga mengganggu aktivitas masyarakat yang hendak ke Cijaku atau Cigemblong.“Kondisi jalan rusak dari Cijaku menuju Cigemblong, hanya dapat dilalui oleh truk saja, sedangkan sedan dan pick up, kesulitan melaluinya,” ujar Rohman, salah seorang warga Desa/Kecamatan Cigemblong, Jumat (21/12).
Menurut Rohman, warga setempat sangat berharap kepada Pemkab Lebak untuk segera memperbaiki. Apalagi Cigemblong merupakan kecamatan yang baru dibentuk, sehingga sangat membutuhkan peningkatan pembangunan infrastruktur yang memadai.
“Kalau jalannya saja sudah rusak, bagaimana Cigemblong akan maju,” ungkap Rohman.(day)